Sunday, April 07, 2013

Pesan Untuk Pendidikan Indonesia


setelah melihat banyak sekolah internasional
seharusnya sekolah umum yang ada di indonesia menerapakan sistim yang mereka pakai
mereka mencari potensi yang anak miliki sejak kecil
dan sejak SD mereka sudah di hadapkan pada jurusan
sehingga mereka dapat mengasah kemampuan yang mereka miliki sejak mereka kecil tanpa harus memikirkan pelajaran lain yang mereka tidak kuasai

di indonesia kita hanya dapat merasakan hal tersebut di jenjang SMK/SMA dan Kuliah saja, dan ketika kita masih duduk di bangku SD kita tidak secara langsung di paksa untuk menjadi manusia yang sempurna.. tidak hanya di situ saja ketika kita masuk rumah lalu menunjukan nilai yang tidak SELURUHNYA memiliki nilai bagus dia di marahi oleh orang tuanya dan membuat anak tersebut tertekan, lalu yang anehnya lagi ketika anak mendapatkan nilai matematikanya jelek sekali sedangkan nilai seni rupanya bagus mengapa orang tua meles kan anaknya di tempat les matematika yang jelas-jelas anaknya tidak suka dan bakatnya dalam seni rupa di biarkan begitu saja
dalam hal ini saya juga pernah mengalaminya ketika nilai saya benar-benar anjlok di sekolah menegah pertama dan sekolah menengah dasar lalu saya di marahi oleh orang tua saya dan saya merasa sangat sedih membuat mereka kecewa, tp itu tidak lama asya mencoba memperbaikinya di kelas 3smp dan mendapat ranking 5 di sekolah (ceilah gitu aja bangga) lalu saya optimis sekali ingin masuk ke SMA negri satu satunya di lembang (tempat tinggal saya) tapi ternyata yang terjadi di sana saya tidak di terima karena jumlah nilai UN saya masi kurang di sana, lalu ibu saya berinisiatif memasukan saya ke Sekolah Menegah Kejuruan Pakuan yang memang memiliki jurusan yang memiliki hubungan dengan Komputer yaitu TKJ karena ibu saya tau bahwa saya memiliki bakat di sana, dan hasilnya memang tidak salah pilihan ibu saya untuk memasukan saya ke SMK tersebut walaupun di sana memang fasilitasnya kurang memadai tp saya bisa berkontribusi di sekolah tersebut dan saya sadar saya masuk ke sana untuk membesarkan sekolah tersebut
nah smua kebiasaan orang tua ini membuat anak tidak belajar menggali potensi dirinya sendiri dan hanya berusaha untuk menghafal semua pelajaran yang ada di sekolah dan menghasikan seorang penghafal
sukses tidak di tentukan oleh nilai bagus dan ranking 1 di sekolah
banyak contoh nyata yang membuktikan pernyataan tersebut
seseorang yang tidak sukses di sekolah malah sukses di dunia nyata dan peran mereka adalah sebagai perintis yang berjuang dari nol sedangkan yang di sekolahnya mendapat nilai bagus dan mendapat ranking1 hanya sukses sebagai pekerja yang hidupnya begitu begitu saja (membosankan bukan?) ciko sitohang saja sukses setelah dia keluar dari pekerjaannya lalu mecoba masuk ke dunia yang memang dari dulu dia senangi yaitu sebagai pembicara dan sekarang lihat, dia sukseskan?
Dedy Cobuzier dan Mario Teguh pun berkata demikian tentang pengaruh nilai di sekolah
selain itu juga hal ini dapat di kuatkan dari sebuah film thailand yang berjudul Top Secret : the Billionaire yang menceritakan tentang kisah sukses Top Itipat yang sukses di usianya yang masih muda
pada film tersebut menceritakan tentang anak SMA yang menjadi gamer, setelah ia seudah mendapat level yang tinggi di game tersebut dia menjual senjata yang dia punya di game tersebut kepada orang lain lalu pada saat itu juga dia mendadak kaya dan dapat membeli mobil sendiri pada saat masih sekolah
setelah kejadian tersebut dia terus menjadi gamer sampe dia lulus dari sekolah (jangan tanya tentang nilai dia di sekolah)
setelah pengumuman dia tidak lulu seleksi masuk perguruan tinggi negri, orang tua nya sangat kecewa karena mereka ingin dia masuk ke perguruan tinggi setidaknya dia kuliah walaupun di sekolah suasta, ketika dia di tawarkan untuk berkuliah di universitas suasta dia menolak dan ada kata kata yang menurut saya terbaik dalam film tersebut
"ayah akan membayar semua biaya kuliah kamu, dimanapun sekolahnya"
lalu dia menjawab
"aku bukan karyawan yah"
setelah itu dia tetap kuliah dengan cara lain, tp tetap saja dia ingin memulai usahanya pada saat kuliah dan kuliahnya pun hancur gara gara dia lebih fokus ke usaha yang ingin dia dirikan sendiri
walaupun banyak halangan tetapi dia tidak menyerah sampai pada akhirnya dia sukses besar dengan menjual camilan rumput laut
jadi pada akhir postingan ini saya berharap kepada seluruh orang tua di indonesia untuk tidak memaksakan anaknya untuk belajar apa yang dia tidak senangi, jangan salah gamerpun banyak yang sukses :)
*maaf jika ada salah pengetikan kata, dan susunan kata yang salah karena saya tidak sedang santai ketika menulis ini
Assalamualaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.