Terdapat  dalil yang jelas di dalam Al-Quran tentang penciptaan alam semesta. Hal  ini di jelaskan oleh Allah dalam Surah Fushshilat. Gambaran penciptaan  alam di dalam Al-Quran adalah seperti berikut: 
Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam.” Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS Fushshilat [41] : 9-12).
Kesimpulan  dari ayat yang disampaikan oleh Allah kepada hambanya, terdapat enam  tahap kejadian alam sebagaimana yang terdapat dalam surah Fushshilat. 
Tepat  pada Waktu Nol, dengan perintah Allah “Kun” (Jadilah), pada masa yang  sama terciptalah ruang dan bermulalah waktu melalui proses Big Bang.  Dalam al-Quran, Allah S.W.T selalu memakai kalimah “Kun Fa Yakun”  (Jadilah, maka jadilah). Dalam hal ini berarti bahwa Allah menciptakan  alam ini melalui satu proses evolusi atau tahap yang berkeseimbangan,  malahan sampai sekarang.
“Segala  puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat  sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang  mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah  menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah  Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS  Faathir [35] : 1)
Pada  tahap ini, alam semesta masih mempunyai energi dengan sebuah ‘gaya  tunggal’. Kemudian karena berputarnya (spin) alam, menyebabkan suhu  menjadi turun. Tahap pertama berakhir pada saat 10-43 detik sesudah Waktu Nol (Alam Semesta berdiameter 10-28c cm dengan kerapatan 1096 gram/ml dan suhu 1032 K), yaitu ketika gravitasi muncul sebagai gaya tersendiri.
 
(The Big Bang) 10-43 detik – 10-34 detik
- Alam semesta masih sebesar zarah.
- Isinya: foton, partikel dan antipartikel elementer yang saling berinteraksi.
- Jumlah partikel dan antipartikel seimbang.
- Inflasionari: pembengkakkan 1020 – 1030 kali (10-34 detik sampai 10-10 detik)
- Beberapa partikel “hilang”, tinggal quark, foton, dan elektron.
- Neutrino lepas dari interaksi antar-partikel (10-10 detik sampai 10-5 detik)
- Kombinasi quark membentuk proton/neutron (inti atom) ------> atom Hidrogen prematur lahir.
- Antipartikel menghilang dalam jumlah banyak. (3 menit)
- Inti atom-atom logam terbentuk ---------> cikal-bakal bintang dan galaksi
- Alam semesta “bernyawa” -------> “kehidupan” dimulai (300.000 tahun)
- Foton lepas dari interaksi antar-partikelà Alam semesta “terang” (1000 juta tahun)
- Pembentukan galaksi-galaksi dan isinya (15.000 juta tahun)
- Kehidupan di Bumi dimulai, Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi
Penciptaan  alam semesta tidak disebut secara langsung di dalam Al-Quran dan  Hadits. Tetapi ada pernyataan umum yang menceritakan tentang penciptaan  ini yang menujukkan bahawa Allah menciptakan makhluk pada permulaannya  dan menambahkan dalam penciptaan apa pun yang dikehendaki-Nya. 
Dari  bagian-bagian alam semesta yang banyak dinyatakan dalam al-Quran adalah  penciptaan langit dan bumi serta segala hal yang ada antara kedua-  duanya yaitu antara langit dan bumi. Ketika langit dan bumi diciptakan,  telah wujud bahan-bahan penciptaan seperti asap. 
“Kemudian  Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan  asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu  keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya  menjawab: "Kami datang dengan suka hati."  (QS Fushshilat [4] : 11)
Kemudian ketika langit dan bumi di ciptakan, sudah terdapat Arsy yang berada di atas 
air. 
Dan  Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah  singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di  antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada  penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati",  niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain  hanyalah sihir yang nyata."  
(QS Huud [11] : 7)
(QS Huud [11] : 7)
“Dan  apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan  bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan  antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.  Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ”. (QS Al Anbiyaa' [21] : 30)
Langit  dan bumi adalah dijadikan dari asap (kabut/nebula) seperti disebut  dalam al-Quran, langit dan bumi pada mulanya adalah satu, kemudian, ia  dipisahkan. Penyebutan air sebagai alas Arsy-Nya dapat memperkuatkan  bahwa penciptaan itu, air yang berupa uap/kabut/nebula. Al-Quran secara  tersurat menyebut penciptaan langit dan bumi dalam masa enam hari atau  masa. 
“Sesungguhnya  Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam  enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam  kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)  matahari, bulan dan bintang-bintang (masing- masing) tunduk kepada  perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.  Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al A'raaf [7] : 54)
“Yang  menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam  masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah,  maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui  (Muhammad) tentang Dia.” (QS Al Furqaan [59] : 59)
“Maka  Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada  tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan  bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan  sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha  Mengetahui. ” 
(QS Fushshilat [41] : 12)
Di  dalam Al-Quran, tahap-tahap penciptaan tidak disebutkan dengan  terperinci melainkan dinyatakan di dalam ayat-ayat. Contohnya,  disebutkan bahwa langit dan bumi semula bersatu dan kemudian dipisahkan.  Disamping itu, dinyatakan juga bahwa Allah  menciptakan bumi dalam masa  dua hari dan setelah itu, dipancangkan gunung-gunung agar bumi menjadi  stabil, barulah Allah menciptakan langit sebelum berasap. Di dalam  sebuah hadis juga disebut bahawa ketika diciptakan, bumi mulai  bergoyang-goyang. Oleh itu Allah menciptakan gunung-gunung, setelah itu  bumi berada dalam keadaan baik.
 


No comments:
Post a Comment